Persamaan dan Pertidaksamaan Linier biasanya akan mulai kita pelajari saat kita berada di bangku kelas 10. Tepatnya bab 2 dari pelajaran matematika kelas 10.
Dan kali ini kita berkesempatan untuk membahas materi mengenai Persamaan dan Pertidaksamaan Linier. Informasi selengkapnya simak baik-baik ulasan di bawah ini ya.
Namun sebelum itu, untuk memudahkan pemahaman materi ini, akan kami berikan ilustrasi kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linier.
Persamaan linear
Persamaan linear merupakan suatu persamaan di mana pangkat variabelnya yaitu satu.
Adapun bentuk umum dari persamaan linear, seperti:
ax + b = c, a ≠ 0, a,b,c E R
Dari uraian cerita di atas, untuk meencari nilainya, maka kita perlu membuat “pembelian martabak telur” tadi menjadi sebuah persamaan linear.
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menganggap jumlah martabak telur sama dengan “x”. Sebab dalam cerita di atas, Gilang harus menghabiskan uang 40 ribu untuk membeli “jumlah martabak telur yang belum diketahui”. Dengan harga satu bungkus martabak telur seharga 8 ribu, sehingga, kita buat kalimat matematikanya menjadi:
8000x = 40000
Jika sudah begini jadi gampang deh. Kemudian:
x = 40000/8000
x = 5 bungkus
Itu tadi merupakan salah satu contoh paling sederhana dari persamaan linear. Sudah tau kan apa itu persamaan linear?
Seperti yang telah disebutkan di atas, persamaan linear merupakan persamaan yang mengandung variabel berpangkat satu. Persamaan ini disebut juga sebagai persamaan berderajat satu atau persamaan linear satu variabel.
Dengan bentuk umumnya yaitu: ax + b = c, a ≠ 0, a, b, c, E R
Adapun sifat dari persamaan linear, antara lain:
Sifat Persamaan Linear
- Suatu persamaan tidak berubah nilainya apabila ditambah atau dikurang dengan bilangan yang sama.
- Suatu persamaan tidak berubah nilainya apabila kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama.
Paham kan maksud dari sifat persamaan linear di atas?
Untuk memudahkan pemahaman kalian, coba kita pakai contoh dari persamaan martabak telur tadi ya.
8000x = 40000
Persamaan tersebut, tidak akan berubah jika kita ganti menjadi, sebagai contoh:
i) 8000x + 2000 = 40000 + 2000
ii) 8000x – 2000 = 40000 – 2000
Dalam persamaan linear, penjumlahan dan juga pengurangan angka di kedua ruas tidak akan mempengaruhi atau mengubah persamaan itu sendiri.
Yang berarti, persamaan martabak telur awal Gilang bernilai sama dengan persamaan i serta persamaan ii.
Hal tersebut juga berlaku jika nantinya kita ganti menjadi, sebagai contoh;
a) 8000x X 5 = 40000 X 5
b) 8000x : 5 = 40000 : 5
Persamaan awal dari martabak telur Rogu pun sejatinya sama dengan persamaan a dan juga b. Inilah yang dimaksud sebagai sifat-sifat persamaan linear.
Sama halnya dengan para pemuda lainnya, sebelum Gilang membeli martabak telur langganannya, Gilang kemudian berkeliling sebentar.
Atau istilah kerennya sih kita sebut dengan ngabuburit.
Di tengah perjalanannya, Gilang menjumpai sebuah papan rambu lalu lintas yang baru di dekat rumahnya.
Pertidaksamaan Linear
Taukah kamu apa itu pertidak samaan linear? Pertidaksamaan merupakan suatu kalimat terbuka yang memakai tanda <, >, <, >.
Seperti persamaan linear, dalam pertidaksamaan linear juga memiliki beberapa sifat, diantaranya yaitu:
Sifat Pertidaksamaan Linear
- Suatu pertidaksamaan tidak akan berubah nilainya apabila ditambahkan atau dikurangkan dengan bilangan yang sama.
- Suatu pertidaksamaan tidak akan berubah nilainya apabila kedua ruasnya dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama.
Jika kalian perhatikan baik-baik, sifat-sifat pertidaksamaan ini sama dengan yang ada pada sifat persamaan linear.
Lantas, apa yang menjadi perbedaan persamaan linear dengan pertidaksamaan linear?
Selain pada pemakaian “tanda, perbedaannya juga terdapat pada waktu saat pengali ataupun pembagian bilangan yang negatif”.
Dalam persamaan linear, jika kedua ruas kita kali atau bagi ke dalam bilangan negatif, maka “tanda”-nya akan tetap sama dengan (=).
Hal tersebut berbeda halnya dengan yang ada pada pertidaksamaan linear.
Dalam pertidaksamaan linear, jika terdapat kasus di mana kedua ruas dikali atau bagi dengan bilangan negatif (-), maka tanda yang sebelumnya akan berubah menjadi tanda sebaliknya.
Sebagai contoh:
-3x + 2 < 20
= -3x < 18
= 3x > -18 (perhatikan pada bagian ini. Tanda < berubah menjadi > pada waktu kedua ruas dikali dengan negatif (-))
= x > -6